Airport tax adalah biaya yang dibebankan oleh pengelola bandar udara kepada penumpang pesawat yang menggunakan bandar udara yang bersangkutan karena ikut memanfaatkan jasa-jasa pelayanan dan penggunaan fasilitas bandar udara tersebut. Airport Tax dikelola langsung oleh otoritas bandar udara, dalam hal ini PT Angkasa Pura I, yang mencakup bandar udara di wilayah tengah dan timur Indonesia, dan PT Angkasa Pura II, yang mencakup bandar udara daerah barat di Indonesia. Penumpang yang akan menggunakan jasa transportasi udara, dalam hal ini pesawat, dikenakan biaya tambahan di luar tiket pada saat penumpang berada di airport dan melewati loket check-in. Biaya tambahan tersebut dinamakan Passenger Service Charge (PSC) atau Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau yang lebih dikenal lagi dengan sebutan Airport Tax.
Berdasarkan Pasal 245 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, besaran tarif jasa terkait pada bandar udara ditetapkan oleh penyedia jasa terkait berdasarkan kesepakatan antara pengguna jasa dan penyedia jasa. Hal ini merupakan penyebab besarnya nominal airport tax di setiap bandar udara berbeda-beda.
Kegunaan Pembayaran Airport Tax adalah untuk :
• Biaya perawatan bandara
• Peningkatan fasilitas umum di bandara
• Penambahan kualitas SDM PT AP II selaku pengelola bandara
• Biaya Asuransi Pengunjung Bandara
• Peningkatan fasilitas umum di bandara
• Penambahan kualitas SDM PT AP II selaku pengelola bandara
• Biaya Asuransi Pengunjung Bandara
Pada akhir tahun 2012, direncanakan seluruh maskapai penerbangan besar di Indonesia akan menggabungkan airport tax dengan tiket pesawat. Hal ini tidak sama dengan menaikkan harga tiket pesawat. Yang terjadi adalah harga tiket pesawat normal ditambah dengan airport tax. Pembayaran yang sebelumnya dilakukan terpisah akan disatukan.
Tujuan digabungkannya pembayaran airport tax dan tiket pesawat adalah untuk menyederhanakan pembayaran dan mengurangi panjangnya antrean yang terjadi pada saat pembayaran airport tax. Selain itu, biaya operasional seperti biaya pegawai dan biaya pembuatan kuitansi airport tax dapat diminimalisasi. Penumpang juga dapat memaksimalkan waktunya untuk beraktivitas sambil menunggu pesawat datang.
Saat ini maskapai Citilink saja yang menggabungkan airport tax dengan tiket pesawat, jadi anda tidak perlu membayar lagi di bandara. Selain maskapai citilink ,biaya airport tax terpisah, tidak menjadi satu di tiket dan anda harus membayarnya saat di bandara. Besarnya nominal airport tax berbeda-beda di setiap bandar udara, berikut ini adalah beberapa tarif airport tax di sejumlah bandar udara di Indonesia
BANDARA | KOTA | DOMESTIK | INTERNASIONAL |
Soekarno-Hatta | Jakarta | 40.000 | 150.000 |
Minangkabau | Padang | 35.000 | 100.000 |
Ngurah Rai | Bali | 75.000 | 200.000 |
Juanda | Surabaya | 75.000 | 200.000 |
Sepinggan | Balikpapan | 75.000 | 200.000 |
Sultan Hasanuddin | Makasar | 50.000 | 150.000 |
Lombok Praya | Lombok | 45.000 | 150.000 |
Kualanamu | Medan | 60.000,-*1) | 200.000 |
Sultan Syarif Kasim II | Pekanbaru | 45.000 | 150.000 |
Raja Haji Fisabilillah | Tanjung Pinang | 30.000,*2) | 100.000 |
Hang Nadim | Batam | 35.000 | |
Adi Sutjipto | Yogyakarta | 35.000 | |
Halim Perdanakusuma | Jakarta | 40.000 | |
Achmad Yani | Semarang | 30.000 | |
Adi Sumarmo | Solo | 30.000 | |
Husein Sastranegara | Bandung | 30.000 | |
Juwata | Tarakan | 10-25RB | |
Kalimarau | Berau | 10-25RB | |
Sam Ratulangi | Manado | 40.000 | |
El Tari | Kupang | 20.000 | |
Abdul Rachman Saleh | Malang | 30.000 | |
Blimbingsari | Banyuwangi | 40.000 | |
Hasan Aroeboesman | Ende | 10.000 | |
Depati Amir | Pangkal Pinang | 25.000 | |
Mahmud Badaruddin II | Palembang | 35.000 | |
Sultan Taha | Jambi | 8.000 | |
Fatmawati Soekarno | Bengkulu | 30.000 |
Catatan
*1) Rute domestik pada 1 Januari 2015 kembali mengalami penyesuaian menjadi Rp 75.000
*2) Rp 40 ribu (per 1 Januari 2015)